
Game yang gagal total saat rilis
Game yang gagal total saat rilis – Dalam industri video game, tidak semua proyek besar berakhir manis. Ada kalanya game yang dinanti selama bertahun-tahun justru gagal total saat rilis. Penyebabnya beragam: teknis yang amburadul, promosi yang menyesatkan, atau visi kreatif yang tidak selaras dengan harapan pemain. Artikel ini membahas game yang gagal total saat rilis, lengkap dengan penyebab dan dampaknya terhadap industri serta komunitas.
Game yang gagal total saat rilis

1. Cyberpunk 2077 (2020, CD Projekt Red)
Platform: PC, PS4, Xbox One
Masalah utama: Bug parah, performa buruk di konsol lama, janji fitur yang tak terpenuhi
Kenapa gagal saat rilis:
-
Rilis terlalu cepat tanpa QA maksimal
-
Banyak fitur yang dijanjikan ternyata tidak ada
-
Crash dan bug yang merusak pengalaman, terutama di PS4/Xbox One
Dampaknya:
-
Ditarik dari PlayStation Store sementara waktu
-
Penurunan reputasi drastis CDPR
-
Komunitas kecewa meskipun versi terbaru telah membaik
2. Battlefield 2042 (2021, DICE/EA)
Platform: PC, PS5, Xbox Series
Masalah utama: Gameplay tidak stabil, banyak bug, hilangnya fitur klasik
Kenapa gagal:
-
Kurangnya fitur basic seperti scoreboard saat rilis
-
AI bot menggantikan pemain di multiplayer
-
Map terlalu luas tanpa desain strategis
Dampaknya:
-
Pemain pindah ke game FPS lain
-
Ulasan negatif membanjiri Steam dan forum komunitas
-
Reputasi franchise Battlefield terguncang
3. Anthem (2019, BioWare/EA)
Platform: PC, PS4, Xbox One
Masalah utama: Gameplay repetitif, loot system rusak, roadmap batal
Kenapa gagal:
-
Visi game berubah drastis selama pengembangan
-
Permasalahan manajemen internal BioWare
-
Konten endgame minim, tidak sesuai ekspektasi looter-shooter
Dampaknya:
-
Proyek reboot “Anthem NEXT” dibatalkan
-
BioWare fokus kembali ke Dragon Age & Mass Effect
-
Salah satu kegagalan terbesar EA dekade ini
4. Fallout 76 (2018, Bethesda)
Platform: PC, PS4, Xbox One
Masalah utama: Server tidak stabil, bug berat, konten kosong saat rilis
Kenapa gagal:
-
Multiplayer dipaksakan dalam franchise single-player
-
Tidak ada NPC manusia saat peluncuran
-
Banyak masalah teknis dan kebijakan monetisasi buruk
Dampaknya:
-
Komunitas marah dan menjatuhkan review negatif
-
Bethesda butuh bertahun-tahun memperbaiki citra
-
Beberapa update besar akhirnya menyelamatkan sebagian player base
5. Aliens: Colonial Marines (2013, Gearbox Software)
Platform: PC, PS3, Xbox 360
Masalah utama: Visual jauh di bawah trailer, AI musuh bodoh, cerita lemah
Kenapa gagal:
-
Demo E3 palsu tidak merepresentasikan versi final
-
Kode AI rusak karena typo di file penting
-
Kualitas gameplay di bawah standar AAA
Dampaknya:
-
Disebut sebagai “salah satu penipuan game terbesar”
-
Gugatan class-action terhadap publisher
-
Franchise Aliens sempat kehilangan kepercayaan gamer
6. No Man’s Sky (2016, Hello Games)
Platform: PC, PS4 (awalnya)
Masalah utama: Janji berlebihan, fitur yang tidak ada, eksplorasi membosankan
Kenapa gagal saat rilis:
-
Developer terlalu menjanjikan fitur (multiplayer, cuaca dinamis, perang antar planet)
-
Dunia prosedural yang terasa kosong dan repetitif
-
Tidak ada interaksi sosial saat peluncuran
Catatan positif:
Hello Games terus merilis update gratis selama bertahun-tahun. Kini, No Man’s Sky justru menjadi contoh sukses comeback game.
7. eFootball 2022 (Konami, 2021)
Platform: Multi-platform
Masalah utama: Animasi buruk, wajah pemain rusak, gameplay kaku
Kenapa gagal:
-
Rilis terlalu cepat menggantikan Pro Evolution Soccer (PES)
-
Banyak fitur hilang dibanding versi lama
-
Grafis dan kontrol seperti game beta
Dampaknya:
-
Rating terburuk di Steam tahun itu
-
Konami sempat tidak merilis update berarti selama berbulan-bulan
Pelajaran dari Game-Game yang Gagal
✅ Komunikasi harus jujur
-
Hype marketing tidak boleh melebihi realita teknis yang bisa dicapai.
✅ Jangan buru-buru rilis
-
Menunda rilis lebih baik daripada merilis produk rusak.
✅ Dengarkan komunitas
-
Banyak game yang berhasil bangkit karena pengembang mendengar dan merespons masukan pemain.
✅ QA testing sangat penting
-
Game besar harus melewati proses uji yang menyeluruh sebelum rilis publik.
Apakah Game Gagal Bisa Bangkit?
Beberapa game seperti No Man’s Sky dan Final Fantasy XIV membuktikan bahwa kegagalan saat rilis bukan akhir dari segalanya. Kuncinya:
-
Komitmen jangka panjang
-
Update berkualitas
-
Transparansi komunikasi
Namun tak sedikit game yang gagal total dan akhirnya ditinggalkan begitu saja (seperti Anthem, LawBreakers, dan Crucible dari Amazon).
Kesimpulan
Game yang gagal total saat rilis adalah pengingat bahwa dalam industri game, ekspektasi tinggi harus disertai eksekusi yang solid. Meski didukung teknologi canggih dan anggaran besar, hasil akhirnya tetap ditentukan oleh kualitas, transparansi, dan keterlibatan komunitas.
Sebagai gamer, penting untuk bersikap kritis dan realistis. Sementara bagi pengembang, kegagalan adalah pelajaran mahal yang—jika ditanggapi serius—bisa menjadi batu loncatan untuk menciptakan game yang lebih baik di masa depan.